Saya tinggal di salah satu desa di wilayah
Jawa Tengah. Di daerah tempat tinggal saya ada cerita yang diceritakan
dari mulut ke mulut tentang seorang nenek, yaitu suwargi (almarhumah)
Mbah Parto yang gantung diri dan sampai saat ini arwahnya gentayangan
dan sering mengganggu warga.
Sekitar tahun 1970-an, seorang
wanita, yaitu Mbah Parto ditemukan tewas gantung diri di ...rumahnya.
Konon karena putus asa tak mampu memiliki keturunan dan ditinggalkan
suaminya, wanita tersebut memilih untuk mengakhiri hidupnya. Sejak hari
itu, warga di desaku sering diganggu oleh penampakan seorang wanita tua
yang menyerupai suwargi Mbah Parto. Beberapa peristiwa kesurupan terjadi
berturut-turut akibat warga yang mencoba "membersihkan" rumah berikut
areal kebun di sekitar bekas rumah suwargi Mbah Parto.
Warga
pun sering melihat penampakannya, yaitu dengan wujud seorang wanita tua,
berambut berantakan dengan mata melotot dan lidah menjulur. Seolah tak
peduli waktu, setiap menjelang pukul 12 siang pun para buruh tembakau
yang bekerja di "oven" di sebelah areal rumah Mbah Parto pun kena
getahnya.
Suatu petang Ibu Y yang tinggal di kontrakan dekat
bekas rumah suwargi Mbah Parto mengalami kesurupan. Wajah Ibu Y berubah
menekuk, dengan mata melotot dan beliau tertawa terkikik khas
nenek-nenek. Beliau pun segera dipanggilkan "orang pintar".
Setelah dirituali, Ibu Y berceloteh dengan suara yang berbeda, suara Ibu
Y serak sedikit tersendat-sendat seperti orang dicekik, "Wegah lunga
aku, salahe, ben, mati sisan yo ra popo bocah iki. Sapa wingi sing nyoba
arep ngobong omahku? ngobrak-abrikmomahku?" (Saya tidak mau pergi,
salah sendiri, biar, mati sekalian tidak apa-apa anak ini. Siapa yang
kemarin mencoba membakar rumahku? Mengobrak-abrik rumahku?).
Orang pintar itu pun membaca beberapa ayat dan doa-doa. Menjelang tengah
malam tiba-tiba Ibu Y berteriak kesakitan dan pingsan. Tak berapa lama,
beliau bangun dan bertanya, "Iki dho ngopo? Thek aku dirubung wong
akeh?" (Ini ada apa? Kok saya dikerumuni banyak orang?).
Semenjak kejadian itu, tidak ada seorang pun berani mencoba membersihkan
kebun dan rumah suwargi Mbah Parto. Sesekali, para buruh tembakau masih
melihat sesosok wanita tua dengan rambut berantakan, mata melotot dan
lidah terjulur berdiri di areal rumah Mbah Parto... sampai saat ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar